Thursday, December 3, 2009

Targeted Budget for Books




Kenapa membeli buku harus dibudgetkan? Because I think that there was no targets then there is no result. I'm trying to collect the books and then make a small library for my children.

Since settle down and move from my parents's house it was hard to carry my books all of which almost amounted to 400's. Also because I have a sister who was in my parents' house then I presented the book for my sister and parents. So I determined to collect the books I need for my child's investment.

Pulled back the budget for the same title I ever had and a different title. I'm targeting at least 500 thousand per month I bought the book, usually exceeding the target. Sometimes I buy books that have been on sale so cheaply. But it was still quality.

Of all the books I bought was not all I read. But when I need the books that I have not read the very useful. For the year 2010 I hope to Alloh Almighty that I'll be given flexibility to achieve the target has a 1000 book. My husband and I liked the book so this is not a dispute between us.

"Read your books and holding it with commit to writing"


Friday, November 20, 2009

House of Shasmira - Pontianak Branch



Almost a month I was preparing the establishment of the House of Shasmira (HOS) Pontianak Branch. House of Shasmira based in Bandung. HOS is a showroom like a boutique but one brand. Within seconds I was rolling a remote prepare (because I was in jogja) with a team that helps. Among my sister. Actually when Eid came home yesterday I had intended to open the store. As my business development begins at home. We are preparing a shop when it was almost 7 months of my fashion muslimah business field.

This is a shocking thing for my personal development. Although as a housewife, i can finally realize my dream one. It's amazing. Like a dream. I had to learn about life that makes me independent. Independent in terms of arranging, managing, organizing although I am not listed in any of the well-known organizations such as my college days. I am grateful. Because I can be more focused on my big dream is to walk even slower. Although not much know what I do. trying Lillahita'ala Ikhlas. Test of faith, dig the guts to stay could mean (only Alloh, Rosul and believers who know.

Finally my friends, I wait for you arrival at my new store. Hopefully barokah be useful for the indigent. Please come in Jl. Putri Candramidi No.5 (front of Klinik Anggrek). I would be happy if you interest in GRAND OPENING Desember early.

Thursday, October 8, 2009

A Describe for Reflection


It was the result of follow a quiz from fb. And i get blue. It's enough describes me. Even it was not complete. I like the character quiz to make me better and help reflection myself.

Values: Sensitivity, harmony, compassion

Joys: Romance-Friendships Affection

Strengths: Nurturer-Sincere-Creativity

Needs: Understanding-Love Affection


Frustrations: Lack of Romance-Disharmony-Time Limits

At work you have a strong desire to influence others so they may lead more significant lives. You often work in the arts, communication, education, and helping professions. You are adept at motivating and interacting with others

In love you seek harmonious relationships. You are a true romantic and believe in perfect love that lasts forever. You bring drama, warmth, and empathy to relationships. You enjoy sysmbols of romance such as flowers, candlelight, and musci an cherish the small gestures of love.

In childhood you were extremely imaginative and found it difficult to fit into the structure of school life. You reacted with great sensitivity to discordance or rejection and sought recognition. You responded to encouragement. And what are you?

A Solution for Breastfeeding



When the month of Ramadhan, the month in Islam, where I also fasted for this month. I hesitated whether fasting or not because I thought my son was 10 months old. I'm afraid I can not breastfeed well. But I was wrong, I was still able to breastfeed well.

So fast will not interfere with breastfeeding. But keep eating healthy. My husband advised me to eat meat. And the more effective is the lamb.

Subhanallah, my breast milk is more smooth and abundant. However, goat meat can not be consumed often, so I also drank dates juice.

You know dates fruit? it was known
phonex dactylifer. Dates such as juice extracts obtained from palm fruit. Very nice and sweet, in the water like a coconut. You can make it nice and sweet depending on the dose of dates juice. At least 2 tablespoons.

Dates juice is your solution for breastfeeding mothers if you feel your breast milk lack of. Fixed hang on to breastfeed your kid until 2 years. Because it's very amazing. Please drink dates juice in the morning and evening. Insha Alloh your breastmilk very much. Dates palm so amazing!


Monday, June 22, 2009

Hikmah Tragedi Kurma

Alhamdulillahirobbil'alamin. Senengnya mendengar kabar bahwa sari kurma, habbatussauda, dan madu yang baru saya kirim lakuuuu. Walau ada terjadi accident, huehehe. Madu pecah 10. Namun dibalik musibah ada hikmah, rupanya sari kurma laku habis sisa 10 padahal mengirim 100 botol untuk sari kurma, madu, dan habbatasauda. Habbats habis, madu masih sisa sedikit saja:) belum nyampe sebulan. Yang paling penting dalam bisnis adalah saling menghargai tim dan menjunjung soliditas tim. Tak ada tekanan omset yang harus di capai berapa. Walaupun secara pribadi ada catatan-catan yang kita rekap tentang result dari proses bisnis. Dan juga yang paling penting adalah banyak aksi dan perbanyak Do'a. Banyak menolong dan banyak berderma.

Nah buat teman-teman yang mau bisnisan, ayo berani!! peluang bisnis ada dimana-mana. Saya ini sebenarnya ga mahir-mahir amat dalam bisnis. Karena Alloh kasihan sama saya. Itu saja. hehe. Dalam blog ini saya akan lebih banyak cerita-cerita proses saya dalam merintis bisnis. hihi. Semoga bisa membawa manfaat, Amiin. Inilah profesi yang sudah saya tekuni sejak kecil, saya ga punya pilihan untuk merintis karir di kantor-kantor apalagi jadi dosen dan peneliti. Padahal kepingin banget. Dulu waktu kerja jadi broadcaster/penyiar saya ingin selamanya di entertainment. Ternyata, lain lagi taqdirnya. Seolah-olah kepala ini sudah buntu untuk berpikir matematis. hihihi. Bahkan kalo ngelamar kerja mungkin ditolak mentah-mentah. Lamaran ditolak, fotokopi ijazah buat ngelamar kerja pasti sudah ditumpuk di gudang. :D. Sudahlah jangan kebanyakan mimpi. Akhirnya memutuskan buat perusahaan sendiri, dimana bebas menentukan apa-apa yang disukai, bebas menentukan partner, dan banyak khayalan. Ide-ide saya bisa dilaksanakan tanpa protes. hihihihi. Karena semua happy dan enjoy.

"Dimana bumi dipijak di situ ada bisnis, ada derma"


Saturday, June 20, 2009

Suatu Ketika...

Sudah hampir dua bulan saya, suami dan anak menempati rumah sendiri pemberian suami. Nah, di sinilah mulai menjadi Ibu rumah tangga total. Ya, karena semua harus dipikirkan termasuk membeli dan melengkapi perabot rumah. Syukurnya ada mbak yang membantu yang setiap pagi bersama anaknya datang bersihkan rumah. Namun urusan masak, saya idealis sebisa mungkin, sesempat mungkin saya yang masak. huhehe. Pokoke, urusan mandikan anak, kasi makan, masak, adalah saya.


Setelah beberapa lama tinggal dirumah ini, tamu laki-laki suami berdatangan, untuk sekedar bertamu dan tanya tanya internet sambil hot spot an dirumah. Di tambah adanya perekrutan karyawan untuk membantu kerjaan suami. Hampir tiap hari saya menyiapkan makanan dan minuman. Kadang saya memasak, kadang beli, kalo dah capek. (emang rodi) hehe. Kalau minuman memang saya sediakan minuman cepat saji, sekoteng/ nutrisari/ cappucino.hehe. Nah kalau cemilan dan masakan, kadang masak dari pagi sampai siang. Ditemani anak yang bergantian dengan suami momongnya.

Rasa-rasanya ramai terus ni rumah, bahkan malam minggu juga. Saya dan suami mesti menjadwalkan jalan bersama. Bahkan "menolak" tamu yang mau berkunjung malam minggu. Sebenarnya saya ingin banyak nyantai dengan suami dan anak. Menyepi sambil ngenet. Ya, insya Alloh akan lebih ditata lagi waktunya. Sering sekali tidurnya jam 12 keatas. Karena saya ingin bincang-bincang dulu dengan suami. Karena malam jam yang sangat efektif untuk komunikasi apa-apa saja.

Hingga suatu hari, saya keletihan dan tidur duluan. Namun ditengah malam jam satuan saya dikagetkan dengan suara ribut tetangga. Rupanya adik laki-laki penghuni di sebelah rumah datang setelah sebulan menghilang. Menurut cerita sih memang aga stress karena di pecat dari guru olahraga. Kasihan sekali, tengah malam abangnya yang sudah menyambut usia senja di bilangin tetangga, adiknya mau di gebukin orang. Syukurnya bisa di ajak pulang dan kemudian oleh abangnya dimandikan pakai rinso, masya Alloh, dan di sikat pakai pengepel. Malang benar. Karena bau dan kotor. Sambil diguyur sambil dimarahin dan teriak-teriak 2 bersaudara tersebut. Suami yang sudah masuk kamar, menunggu khawatir anak dan istri kaget, sudah tidak heran ketika saya terbangun kaget minta ampun. Yang saya pikirkan adalah ada kerusuhan (emang kalimantan) heheh. Maka pikiran saya cepat mengatakan "tutup pintu". Sebelum mengatakan demikian suami dah cerita bisik bisik tentang laki-laki malang adik tetangga sebelah rumah.

Ya Alloh, aneh-aneh saja, ya beginilah hidup berumah tangga dan memiliki tetangga, ada-ada saja.


Tuesday, June 16, 2009

Tragedi Kurma

Namanya juga pedagang, hari esok harus dipikirkan, detik, hari, bulan bahkan tahun sebisa mungkin di planning demi kemajuan bisnisnya, hehe. Begitu juga yang terjadi dengan usaha dagang saya. Cerita asal cerita demi menyongsong bulan suci Ramadhan agar badan fit dan stamina oke maka kepikiran lah menjual sari kurma, madu, dan habbatussauda. Saya kirimlah ke kalimantan barat tempat bernaungnya usaha dagang. Saya order sari kurma 60 botol, madu 40 botol, dan habbats 10 botol. Semuanya ada 3 koli.

Waktu membeli, suami inginnya beli madunya pakai plastik saja bukan yang pakai botol, nanti dirumah dibotolkan sendiri lebih besar untungnya. Trus botolnya di beli di pasar. Masya Alloh kebayang lah dalam pikiran akan repotnya kalo memasukkan madu ke dalam botol. Menari-narilah bayangan rumah yang berantakan penuh dengan ceceran madu dimana-mana, semut berdatangan, anak nangis, nda sempat beres-beres. huuiiiff. Repot. Akhirnya saya "memaksa" agar belinya pakai botolan. hehe. Suami pun mengalah:D

Tetapi malang tak bisa ditolak, ternyata botol madu pecah di jakarta, 10 botol, berarti kerugian yang ada. Pihak kargo menyalahkan kenapa tidak memberi tahu kalo itu sari kurma dan madu, lah wong mereka nda nanya detil, karena sang kurir yang mengantar ke bandara mengatakan kurma. Akhirnya lebih baik pasrah, menganggapnya sebagai ongkos pembelajaran. hihi. Sebenarnya memang tidak boleh mengirim cairan di pesawat. Alasannya yang dari kargo ga jelas kenapa tidak boleh ada cairan. Kargo bilang sebenarnya "boleh saja asal di pack pake kayu". Loh kok ga bilang dari awal ya. Seperti melempar tanggung jawab malah katanya "madu ga boleh karena ada ALKOHOL nya!!" What, seketika itu juga saya yang sedang jadi ibu cerewet marahin kargo lewat telpon, semakin cerewet. "Apa katamu, madu beralkohol bisa saya tuntut kamu, ceilee. haha. Ya mau gimana lagi, alasannya simpang siur.

Saya tutup pembicaraan dengan mengatakan, "kirimkan semua koli yang ada biar cuma serpihan kaca". huahaha. Akhirnya setelah beberapa hari tibalah sari kurma cs. Sudah bisa di tebak, bapak saya pasti akan menggelar ceramah dadakan. Betul sekali bapak heboh, "loh packingnya kok begini" hehe. Dan bapak menjelaskan bahwa bahaya cairan karena kan di taruh di bagasi, maka jika cairan nyecer trus merembes kena kabel, maka pesawat bisa dalam keadaan Gaswat.

Pembelajaran bisnisnya adalah kirim kurma dan madu jangan lewat pesawat, pilihlah kapal dengan 4 hari sudah sampai. Jangan lupa ngepack dengan kayu. Aman.


Sunday, June 7, 2009

Kejutan BackLink dari Iklan di Ummi Magz

Beberapa waktu yang lalu, saya terkejut sekali menerima sms inbox sekian banyak, puluhan. Saya berpikir dari mana mereka dapat nomor saya. Dari yang menawarkan boneka hingga muslimah fashion. Semua menawarkan menjadi agen atau distributor. Ternyata infonya dari majalah Ummi, saya waktu itu agak kesusahan mencari majalah tersebut jadi belum tau kalo ternyata produsen2 jaringan saya tampil diiklan Ummi, ostosmatis nama2 agen atau distributor juga disebutkan. Iklan di UMMI Subhanallah impact nya. Lalu apakah saya masang iklan di Ummi magz? tidak, ini bukan karena saya masang iklan dimajalah Ummi, huew, lumayan butuh budget kalo ngiklan disana, 1 halaman bisa sekitar 8 juta. Pada dasarnya Saya cukup membangun jaringan dengan menjadi agen kota atau distributor provinsi untuk jenis usaha muslimah fashion. Ternyata untung juga kalo pake sistem keagenan, jaringan banyak, pengusaha2 muslimah yang kreatif-kreatif juga bisa dikenal. Jadi tambah semangat. Meskipun kenyataannya pembeli/pelanggan saya tidak terlalu memperhatikan merk, walaupun tidak menutup kemungkinan banyak juga pembeli yang melihat merk. It's okey, yang penting bagus, ya di beli, penjual juga untung:).

Awalnya saya tidak terlalu memikirkan merk, intinya saya mau bisnis busana muslimah dll, lalu saya contact lah para produsen yang saya incar. Awalnya menjadi agen beberapa merk, namun sesuai perkembangan omset saya mulai berpikir menjadi Distributor untuk propinsi. Akhirnya saya keasyikan main di wilayah distributor, lebih hemat (walau modalnya besar) karena diskonnya besar, dan barang lebih variatif, sehingga bisa menjadi supplier, dan merekrut agen-agen di daerah. Kemudian hadirlah beberapa merk yang kami pasarkan dan dikenalkan dipasar. Biasanya merk yang belum terkenal tim yang memasarkannya, saya lebih senang begitu, customer juga punya banyak pilihan. Jadi bisnis ada seninya. Kalo merk sudah terkenal terlalu banyak saingan dan terlalu banyak model yang dipakai oleh orang, kadang rata2 pembeli pengen tampil beda, ga mau sama:p. Saya juga tidak hanya mengandalkan pembeli, tapi juga para agen yang kreatif dan reseller yang gigih. Karena merekalah barang bisa dikenal. Saya senang sekali bisa bekerjasama dengan Ibu-ibu yang kreatif dalam berwirausaha. Sebut saja Ummu Fazli, salah satu dari sekian banyak yang tergabung dalam "bersama-sama membangun kemandirian dari seribu pintu".

Lambat laun pengen juga lah pake nama usaha dagangnya. Tapi bingung mau kasi nama apa. Ntarlah, tunggu targetan berikutnya rampung, dari bandroll, barkot reader, cetak-mencetak. Urusan keagenan juga beres. Manajemen juga, yang rata-rata hasil perekrutan nepotisme, huhehe. Rasanya pengen perfect tapi kok belum jadi juga. hehe. Dari bisnis ini saya memiliki sebuah misi tersendiri, selain syiar masih ada lagi yaitu how to be a productive and creative moms from home to all of women who care. Buat Mbakku dan Shohabiyah Team, thanks for everything, let's do many surprise. Bravo for Moms.

Wednesday, April 8, 2009

Introduce

Dokumentasi lagi:) tanda cinta buat Kang Mas dan Ananda.. heuheu














Ini lagi di timbang pinjam punya puskesmas, berat dede nya 7 kg 4 bulan, jadi kata dokter gizi belum boleh dikasi makan nanti tambah uaabboot:P













Dede nya kok kaya mau main sumo ya?!? kalo yang pake jaket biru ketahuan cuman action, masa pakai jaket tapi celana pendek, hmm, ummi yg selalu asal. Nah, kalo pake jaket merah lumayan lah, hehe, padahal abis poto-poto keringetan terus eheek ehek. yaa..
















Senyum nak, cheerrss:)














We love youu, mmmuaaaah:)

Monday, April 6, 2009

Focus Pada Hitungan Akhir

Ketika kita fokus hingga tujuan akhir maka akan ada semangat dan energi yang terkumpul. Ditambah lagi setiap hari kita catatkan pada selembar kertas pada buku catatan. Belakangan ini (sudah sebulan lebih, weew) saya tidak mengupdate blog pribadi ini karena mencoba fokus selain bisnis online mau merambah bisnis offline juga, hohoho. Mumpung lama di pontianak, dan pengen bahagiakan orangtua akhirnya nekad buka butik mini rumahan, huehe.(soalnya baru terpikir menjelang pulang lagi ke jogja).

Pakai rumah Ortu, biar tahun depan Insya Alloh bapak dan mamak kalo pensiun ada kesibukan. Amiin. Alhamdulillah baru buka kisar 15 hari, sudah meraup omset 6,5 juta plus. Rasanya seneng sekali nawar-nawarkan produk, bakat lama yang terpendam (selama ini bisnis hanya berhadapan dengan laptop dan susunan huruf-huruf ditemani rekan kerja yang istimewa dan tangisan bocah cilik yang cemburu dengan laptopku)he..

Di butik kecil-kecilan ini paling seneng kalo banyak yang beli, apalagi kalo visitornya belanja diatas seratusan ribu, hingga hampir sejuta. Senengnyaaa. hohoho. Ya.. judul episode kali ini semua serba nekad, pemasaran dari mulut ke mulut. Bagiku bisnis adalah keberanian. Bayangan buruk tidak laku apalagi malu hanyalah bayangan. Kalo di nikmati semua akan berjalan seiring doa yang membungkus jiwa. Inilah buah pikir dari "Everything begins from home". Persembahan Cinta buat Bapak, Mamak dan kakaku.

Dokumentasi dulu:)
















Tuesday, March 17, 2009

Buku Tamu



Free Shoutbox by ShoutCamp



Sunday, February 8, 2009

Menyelami Empati


Terinspirasi dari cerita OSHIN, saya memutuskan untuk belajar. Sebuah film lama yang inspiratif mengajarkan bagaimana kita peduli dan berempati. Saya ingat adegan Oshin, Ibunya dan seorang Nenek serta Cucunya.

Saat Oshin ketemu Ibunya yang telah lama terpisah. Oshin yang tinggal (untuk kerja sebagai pembantu/pengasuh bayi) di rumah salah satu pejabat secara tidak sengaja melihat Ibunya yang menjadi pemandu para pejabat, kasarnya pelayan. Oshin ingin berteriak tapi suara itu tertahan yang ada hanya desisan "Ibu..". Sang Ibu yang tau Oshin melihatnya dengan cepat memalingkan wajahnya.

Saat malam tiba Oshin mendengar bahwa Ibunya dan para pejabat itu bermalam tidak jauh dari tempat Oshin tinggal. Lalu dengan mengendap-ngendap Oshin keluar untuk menemui Ibunya. Tanpa disengaja sang Ibu juga mencari Oshin.

"Ibu..sedang apa Ibu disini?". Oshin menatap sang Ibu dengan perasaan gusar dan sedih. Dengan terbata-bata sambil mensejajarkan posisi badannya dengan tinggi Oshin, Ibunya pun berkata, "Ibu kesini hanya ingin menemui kamu nak, ingin memastikan keadaan dirimu baik-baik saja. Syukurlah kamu tinggal di rumah ini. Ibu sengaja menjadi pelayan pejabat itu dan memakai baju ini hanya karena ingin menemuimu nak.. Ini Ibu ada sedikit uang untuk kamu gunakan.." dengan cepat Oshin menjawab "Oh, tidak Ibu, uang itu Ibu gunakan saja untuk nenek yang sedang sakit, aku.. aku sudah sangat senang dan cukup dengan boneka pemberian Ibu dulu". Mereka berdua pun berpelukan, tak bisa ditahan tangis Ibu satu anak ini membayangkan beban berat yang dipikul anak kecil seusia oshin hanya untuk bertahan hidup.

Oshin menahan sakit, sakit yang teramat dalam atas kondisi, sekuat tenaga air mata itu pun enggan tumpah, hanya sesak yang tiba-tiba menekan dadanya. Mereka cepat sadar harus kembali ke tempat masing-masing. Dengan berat dan air mata terurai sang Ibu melepas Oshin. Oshin kecil kembali masuk kedalam, tak kuasa menahan tangis hingga tubuhnya tak mampu lagi berdiri, hanya pintu pembatas yang menahannya agar tidak jatuh. Oshin terduduk lemas, batin Oshin sakit, perih berpisah lagi dengan orang yang teramat berharga.

Sesampainya ia ke dalam rumah, ibu Tuan rumah tempat Oshin bekerja mendatanginya dan berkata "Oshin… Wanita itu.. bekerja tidak untuk dirinya tapi untuk orangtua, suami, dan anak-anaknya. Wanita dengan rela ataupun terpaksa bekerja karena tidak egois, mereka lebih mengutamakan keberlangsungan kehidupan orang-orang yang disayanginya". Wanita tua ini menatap Oshin lama, dan Oshin hanya terdiam memaknai semua.

"Oiya Oshin tolong nasi lobak yang aku suruh kau masak segera disajikan untuk Yumei, nanti kau makan juga bersama Yumei". Yumei adalah cucu pertamanya. Yumei sedang marah mengurung diri dikamar hingga malam karena neneknya tidak mengijinkan ia membeli kimono baru yang sedang trend. Baju itu tidak mahal bagi ukuran mereka. Namun sangat mewah jika dipakai ke sekolah. Sang nenek bersikeras melarang memberikan makanan kepada cucunya dan membiarkan hingga nanti dia akan keluar karena lapar. Dengan bergegas Oshin menata nasi lobak tersebut beserta lauk pauknya dan membawanya dihadapan Yumei. Yumei pun segera melahap Nasi lobak itu dan cepat memuntahkannya kembali. "Nasi apa ini nek? mana nasi putihnya?" ketus Yumei berujar. Sang Nenek menjawab, “Itu namanya nasi lobak. Nasi lobak di jepang menandakan kemiskinan. Karena Nasi putih itu mahal, sehingga tidak semua orang mampu membeli nasi putih. Tanyakan pada Oshin berapa lama ia memakan nasi lobak!” Oshin pun menjawab dengan polos, “Aku memakan Nasi Lobak sudah sejak kecil.. Nasi Lobak enak dimakan saat keadaan lapar, keluargaku semuanya memakan nasi lobak, kadang kami harus berbagi agar semuanya dapat makan”. Oshin menjelaskan dengan suapan Nasi lobak kedalam mulutnya. Kejadian ini mengingatkan ia pada masa kecilnya dan keluarganya yang terpisah-pisah.

Ada dua pelajaran empati yang saya petik:
Pertama seorang Oshin (anak kecil) mengajarkan kita memahami dan merasakan penderitaan orang lain. Seusia dia mampu menolak uang pemberian Ibunya karena ia tau dan dapat merasakan pedihny miskin dan kesakitan yang diderita ibu dan neneknya. Ia tak mau menyusahkan orangtuanya.

Kedua, seorang nenek yang mengajarkan pada cucunya arti penderitaan, tentang memahami orang yang “dibawah”, mengajaknya untuk ikut mengerti akan orang yang lebih susah darinya.

Peduli dan empati adalah kita menangggapi perasaan, pikiran, dan pengalaman orang lain, karena kita secara alami merasakan kepedulian terhadap sesama – berupaya mengenali pribadi orang lain dan keinginan membantu orang lain yang sedang dalam kesusahan.

Lalu bercermin pada diri sesering apakah kita berempati? Pertanyaan itu yang mesti ada dibenak kita. Sehingga mampu menyelami keadaan orang lain tanpa harus menyakiti. Melihat “kebawah” dengan bersahaja dan tanpa memandang remeh yang “diatas”. Melalui empati, kita mengenali rasa kemanusiaan kita sendiri terhadap oranglain. Oshin kecil mampu mengajarkan kita. Lalu bagaimana kita yang dewasa?


Friday, February 6, 2009

Hey Y'all


Assalamu'alaikum sahabat semua..! Apa kabar ? semoga terus berkarya dan menuju kemanfaatan untuk masyarakat. Makasih ya dah mau blog walking ke blog ini. Nah, ini release produk souvenir terbaru dari saya untuk para jojoba (jomblo-jomblo bahagia) yang berencana akan mengakhiri masa jomblonya. Souvenir diatas terbuat dari kayu yang di batik dengan tambahan cermin dan aneka macam bentuknya. Sahabat juga bisa pesan ke saya dengan membuat design sendiri atau motif lukisan gaya diri kita yang tentunya bisa menjadi kenang-kenangan saat nikah. Karena biasanya souvenir nikah pengen yang unik-unik kan? Ada juga nih kepala wayang yang dijadikan hiasan kulkas, dompet batok kelapa, dompet batik, Lilin Ice Cream, gantungan kunci wayang, dan masih banyak lagi. Gambar yang diatas cuma sample souvenir yang paling laku terjual yaitu cermin kayu batik. Akhirnya untuk mengawali tahun 2009 kami merelease model-model cermin batik kayu. Dan Insya Alloh masih ada bebarapa produk-produk lainnya dengan harga grosir. Untuk harga jangan khawatir, sangat murah kok:) bisa kontak swarassari@gmail.com.

Nah untuk liat-liat souvenir yang lainnya bisa datang ke warung souvenir saya di www.warassari.com, kapan saja atau bisa langsung ke showroomnya di jogja. Kontak-kontak dulu yaa...

Peace & Love,
Mom Idea^_^

Friday, January 23, 2009

Ibu Jualan Politik

Kontra
5 tahun yang lalu berbeda dengan sekarang. Saat-saat dulu perempuan masih belum mau melirik politik. Saat kampanye hanya diramaikan oleh konvoy, dan sedikit balehoy, apalagi perempuan yang orasi. Dulu wanita bisnisnya jualan kue, baju, ataupun MLM kosmetik. But now? semua menjadi ingin berpartisipasi. Mulai melirik bisnis baru. Buah dari perang suara 30 % wanita di parlemen. Buah dari media yang semakin akut membicarakan GENDER. Yang entah dimengerti atau tidak oleh perempuan isu yang selalu diangkat latah, YA GENDER. (emang ga da password lain?)

Tak ada kata malu, takut, tak bisa, rikuh, tak PD, and others. Wanita harus berani. Lihat saja, ditanah kelahiranku, begitu banyak, balehoy-balehoy seruan dan ajakan. Aku menyebutnya ibu jualan politik. Tak terhitung lagi teman-teman semasa kuliah yang jadi caleg. Aku perhatikan balehoy itu, sapa tau ada potret dirinya yang ku kenal pemalu, tapi ternyata tak ada temanku. Loh kenapa, padahal produknya lumayan bagus.

Kemudian yang ramai adalah sosok-sosok wanita yang sudah mulai menawarkan produk-produk dari bisnis barunya. Dengan tampilan yang elegan dan luxurious, pakai kerudung atau tidak, bermake-up tebal atau tipis, bergaya foto depan atau samping, fotogenik atau fotogenit, semua ingin tamil baik dan rakyat bisa percaya. Dengan jualan produk diantaranya, "SELAMATKAN RAKYAT DARI PENJAJAHAN", "PILIH SAYA! MENUNTASKAN KEMISKINAN; MEMBUAT SEMUA WANITA KAYA", atau ini.. "JANGAN PILIH LAKI-LAKI, KARENA KEBANYAKAN PENIPU. (kecuali suami saya, anad-anda yang sudah bersuami ataupun yang baca blog ini, hehehe, rasis) . Yang intinya begitu banyak produk-produk yang ditawarkan, sehingga banyak wanita bingung, pilih laki-laki atau perempuan. Kalau tidak pilih perempuan ntar disebut tidak pro perjuangan perempuan (lah yang diperjuangakan opo toh) kalo memilih laki-laki dikira didoktrin agama. (lah emang agama jadi kambing congek di politik?).

Ya gitu deh, salah kaprah paradigma. Padahal, inti dari mencontreng adalah CONTRENG NAMA ATAU LAMBANG PARTAI, tak ada itu foto-foto, lalu kenapa yang lebih diperbesar fotonya, bukan NAMANYA. Andai saja di balehoy cuma tersedia format kertas suara (dalamm bentuk edit) dengan bagaimana mencontreng yang benar dan nama saja yang diperbesar dan lambang partai yang dibuat menggoda, plus produknya. Jadi gambar diri hanya sekedarnya saja. Bukankah Ibu jualan politik, bukan ikut kontes kecantikan? Sedikit info buat Ibu yang jualan politik, bahwa sudah seharusnya perjuangan perempuan seperti di Iran, wakil presidennya bidang lingkungan hidup dan wanita berjilbab rapi, kemudian sudah memiliki kantor berita khusus tentang wanita, dan juga denger-dengar dari temen muslimah saya di Iran (ciyeeh) bahwa mereka akan mendirikan televisi khusus perempuan

Pro
Ibu akhirnya memilih jualan politik. Hebat. Bagiku jualan politik=jualan strategi, untuk rakyat juga kan? kalo itu Aku, kamu, pasti mendukungnya. Apalagi yang bisa mewujudkan perempuan Pintar, Kreatif dan Solehah. Siapapun itu,dari partai manapun dia. Asal yang diperjuangkan adalah Visi KEBENARAN, Bukan KETENARAN. Asal yang berjuang dengan HATI NURANI bukan AMBISI, asal perjuangannya diniatkan untuk ILAHI bukan DUNIAWIi. Bisnis ini terbuka lebar, buat siapa saja yang bisa mengambil peluang dengan produk yang sudah di CAP oleh Majelis Ulama Indonesia, dan Yang tidak menyisihkan hasil jualannya untuk Yahudi. Sekian saja, konferensi persnya Mom Letter. Bagi yang membaca jangan ragu untuk memilih blog ini untuk di link. xixixiixix, peace.


Sunday, January 18, 2009

Damned Israel !!!










Tanahku surgaku
tapi kini tanahku kau rampas
Rumahku kau ambil
ibuku kau bunuh
ayahku kau siksa

Tanahku surgaku
tak ada tempat tersisa buat kami
airmata kami adalah darah
darah kami adalah "racun" yang akan merusak jiwamu

Tanahku surgaku
tontonan kami adalah kesedihan
makanan kami adalah nestapa
Masih saja kau mau mengambilnya

Tanahku Surgaku
Doa ibu sambil menangis
Antar bocah agar tak sedih
Agar mereka mampu menahan luka

Khabar angin didekat jantung
bercerita tentang sedih tanah terkasih
yang tak pernah habis

Ambil saja tanah palestina
tapi kau tak kan mampu mengambil Tuhanku
yang sudah mengutukmu menjadi kerak neraka!

Ibu dan " Ibu"

Para Ibu atau anda tentu masih ingat tentang iklan Axis yang menampilkan seorang anak yang bernama Kiara yang empati, peduli, suka menolong, kasih sayang, dan kesan positive lainnya yang memukau. Walau sebenarnya iklan ini ingin menyampaikan pesan kepada pemirsa bahwa, Axis (salah satu operator telepon seluler) meski masih 'bayi" dalam dunia perseleluleran memiliki karakter seperti Kiara. Begitu baik bukan? Terlepas dari iklan tersebut, anda khususnya ibu atau wanita pasti ingin sekali memiliki anak dengan karakter seperti Kiara. Namun apa daya, kenyataannya adalah, banyak sekali disekeliling kita menyediakan hal-hal yang negative buat anak kita. Televisi, sekolah, lingkungan bermain sekitar rumah, dan banyak lagi yang mempengaruhi tumbuh kembang buah hati kita.

Jujur saja, saya sempat ngeri membayangkan tentang lingkungan anak saya kelak akan tumbuh kembang. Dengan kemajuan yang pesat dan arus informasi yang transparan tentu dengan mudah si kecil mengkonsumsi prilaku orang dewasa. Saya pernah mendengar cerita tentang anak SD yang sudah berbicara "kasar" yang seharusnya itu konsumsi orang dewasa. Ada juga yang kurang sopan dengan orang tua, tawuran, genk bocah dengan tingkat kesadisan yang luar biasa, dan masih banyak cerita pilu anak-anak lainnya. Ya, mungkin bisa menjadi inspirasi dengan kisah berikut dalam mencari solusi buat anak kita .

Sebut saja namanya Bunda Sabrina, seorang ibu rumah tangga yang sehari-hari berada
dirumah, dia memutuskan berhenti kerja dikarenakan anaknya sudah mulai masuk SD. Mengapa berhenti? padahal karirnya lumayan diperhitungkan di perusahaan farmasi tempat dia bekerja. Walau Sabrina seorang Ibu rumah tangga, dia tetap idealis dan aktif di organisasi lingkungan rumahnya. Bunda Sabrina sangat sadar bahwa lingkungan sekitarnya sangat sedikit tempat bermain yang mendidik seusai pulang sekolah, dan di sekolah pun belum tentu mendapatkan pelajaran yang bisa membangun karakternya. Ditambah teman bermain anaknya kurang memiliki sopan santun seperti berbicara kasar, terbiasa menonton TV seenaknya, bermain semau-maunya hingga pulang sampai maghrib. Hal tersebut sangat merisaukan akhirnya dia memutuskan untuk mendirikan kelompok bermain dan belajar untuk anak-anak kecil dirumahnya. Tidak hanya memberikan cerita-cerita mendunia seperti runtuhnya andalusia, tentang athena dan yunani, ditambah kisah kaum nabi Luth yang sudah mulai di tanamkan sejak dini.

Dengan berbekal infocus (kredit) dan perpustakaan mini yang seadanya, dia mulai mengajak anak "melihat" dunia luar, mengajak mereka bermimpi tentang cita-cita peradaban ini. Sedikit demi sedikit ditanamkan nilai-nilai kesopanan dalam kehidupan sehari-hari dan karakter personal yang penting untuk ditanamkan sejak dini seperti bagaimana menumbuhkan empati, bertanggung jawab, dan lain-lain. Uniknya tidak ada paksaan kapan anak-anak mesti berkumpul. Disitulah anak-anak malah selalu rindu untuk bermain kerumah Bunda Sabrina.

Menjadi Ibu memang membahagiakan, tapi menjadi "Ibu" buat anak-anak sekitar rumah kita adalah hal yang menakjubkan... Mungkin anda akan menyusul?



Oh Google Oh

Akhirnya datang juga, first cek dari google datang 470 $ setelah ditunggu sekian bulan (heh, begini nih kalo baru newbie dapet cek aja senengnya minta ampuyyun). Kalo yang senior pasti diem-diem, hehehe. Ya, bisa di bilang ini hasil jerih payah siang malam (halah) dan juga hasil berguru dari suami dilembah endendsor. Setelah mendapat ilmu siam bok sian tsu dan meditasi batin akhirnya memutuskan belajar menjadi blogger (daripada nganggur) dan mengeruk usaha dari serpihan dolar.

Suami -yang sudah terlebih dahulu terjun di perguruan dunia maya-, nanya mau dibelanjakan apa uangnya, hmm rencananya uang pertama ini mau saya sisihkan buat ********* dan ****** hehehe. Makan-makan? kayaknya engga degh, mau diet. xixixi. Usaha ini terus diasah karena saya tidak mau menjadi wanita yang otaknya dibilang kurang maksimal diberdayakan, gaptek, gapindo (gagap informasi donia) agak jadul, suka melamun, terkontaminasi virus norax dan malasisme and terindikasi human eror pasca nikah (mubazir kata). Ngeblog sebenarnya karena saya tidak bisa ngeblog jadi harus belajar, karena tidak terbiasa nulis, jadi harus dipaksa, karena "iri" dengan suami jadi termotivasi, karena kiri-kanan (sambil ngelirik anak-anak radio,:p) pada kreatif , karena matahari semakin terik dan malam terus menjadi pekat,(ga nyambung lagi) maka ngeblog akhirnya menjadi sebuah keharusan di era digital ini.

Sebab asa di hati dan mimpi yang terus berkecamuk.. Sebab jiwa ingin berkarya dan jasad tak ingin diperbudak maka proses wanna be an excited women everytime selalu terpatri. Agar serpih ilmu ini terus berputar agar jiwa tidak menjadi keruh dan pikiran yang kemudian bakhil. May Alloh give barokah for us to the best creation for Religion. Thank you Alloh.
Copyright © 2014 Senang di Rumah