Thursday, August 8, 2019

A Miracle in Love

I’m feeling lonely in a room full of people. Staring at my computer screen with an empty gaze.
I don’t really know what should be written, but I try. So I began touching my keyboard and type a word.

For many days my heart is empty and my mind is messed. My hope has gone away from me without any notice, and I didn’t know when or where.

Last night, in my bed, I realized about something. Some thought that for a long time was away, or in fact, I tried to get it away.
I became surprised and wonder how the movies can touch and change me in the way that I couldn’t believe it.

After a long time, I got relieved. I wake up! I wasn’t somebody like that. When I looked at you, I dreamed someday you’ll be mine.

I walked along the way to find you, but I didn’t reach you.
Knocked every door I found, but with no reply.
I shouted at everybody passed me, but they just saw me sadly and said “Lady, just wake up!”

No, I don’t want to!

So, I turned around and ran again to any place I found. Shouted your name, hoping you’ll hear from the place you’re hiding.
But again, I couldn’t reach you.
I ran and ran again…Till I have no power anymore.

I got tired. Of everything. My tears began to run across my cheek. My sweat ran all over my body. I was too tired to move my leg anymore, but I couldn’t stop asking my self these questions…

Where could I find you?
When could I touch your beautiful face? For how long I have to wait?
I cried and cried again…
And suddenly I realized… And down…
Will you talk to me if I have time to see you? Will you hold my hand and looking at me tenderly? Will you miss me if I wasn’t at your side?

I sighed deeply…
I don’t even know you. And so do you.

You’re someone from the other world I couldn’t be with. But unfortunately, someone who could be seen clearly.
It’s almost an impossible hope.
You’re Sunshine, whom everyone likes to see, and me—I’m just someone who is down to the earth. There’s no chance for us to be one. There’s no reason for me to keep hoping.

But, maybe there is…
If only a miracle could be happened. For me. For both of us…
Someday. Somewhere. Somehow…
Would it be?
(tulisan ini bukan tulisanku, entah punya siapa, aku lupa, tapi aku suka...Thanks yah)

Tuesday, August 2, 2011

Turi - nice adrenalin go there

Blep blep blep, omo, almost a year! saya benar-benar unproductive?! tidak produktif dalam menulis di blog ini. Pasti blog ini sudah masuk daftar angker karena penghuninya jarang ngasi sajen, hahaha. Bisa dipastikan juga Mbah Google sudah menendang dengan telak blog ini masuk ke wilayah rawa-rawa ga jelas alias sandbox:( huuh. Sehingga sudah ga layak tampil dengan mudah di search engine. Its ok. No problemo:D

My dear Secang , Sebenarnya banyak banget cerita seru hasil dari petualangan saya. Tapi sedikit meminta maaf, bahwa saya lebih memilih bercerita dengan pasangan hidup saya, daripada kamu Secang. Lah apa gunanya klo pasangan hidup saya ga mau denger cerita2 saya yang berbunga-bunga khas anak ABG, jiaaaah.

Okelah Secang, aku punya cerita sebelum Ramadhan 1432 yang jatuh 1 agustus kemarin. Sebenarnya aku ga mau cerita denganmu ttg perjuanganku di bidang perekonomian, halah, tapi mau gimana lagi yawh, lingkungan hidupku ya begitu. Ketemu teman, baru kenal juga begitu, pasti ujung2nya bicara bisnis, seolah peluang bisnis terhampar luas, kenapa yah, aku tau jawabnya! hehe, nanya sendiri jawab sendiri. Pastilah yang sejenis akan bertemu dengan jenisnya. Is'nt it? :p Yang senang politik akan bertemu dengan politik dan media, yang berjuang di sosial dan ekonomi pasti akan besinergi, hehe.

No problemo, jadi begini Secang, kamu tau kalo saya akan senang hati bercerita tentang petualangan seru saya yang melibatkan fisik. Bayangkan Secang, aku ke Turi yang menanjak dan sepi. Aku takuuut sekaliiii, like in the nightmare (ah lebay), hehe nggak kok, aku enjoy banget so pleasure. Nah sebelum Ramadahan tiba, sore harinya aku memutuskan untuk ke Turi, Sleman. Dengan mengumpulkan niat tulus ikhlas dan tenaga, aku bawa juga bersama dalam perjalanan seorang anak kecil, siapakah dia?! hihi dan juga seorang wanita tua, siapakah gerangan? hehehe.

Dari Jogja ke Turi, jaraknya lumayan jauuuh. sekitar 50 km ada deh;)) (nah, bagi anda yang berstatus Ibu Rumah Tangga ada dispensasi khusus, bahwasanya anda boleh banget mengeluh, karena namanya Ibu RT itu selalu minta pemakluman, 'arab maklum) hehehe. Awalnya semangat, namun ditengah perjalanan, hati kecilku bertanya-tanya, "kok ga nyampe-nyampe ya bu..." yang aku tanya adalah ibu mertuaku, yang setia menemani menantunya dg ide gilanya. Bayangkan sore hari mendadak aku ajak mertuaku ke Turi, jam 15.30, ayo kita ke Turi Bu, yang diajak tak kalah gesit, okey! Baiklah siapkan pasukan, jawabku (bagian ini sedikit berbunga-bunga, Secang, xixixi)

Oiya Secang, Turi itu bagian paling utara Kabupaten Sleman, DIY. Nah, yang aku kunjungi ini tempat yang paliiing ujuuung, girikerto, kemirikebo. Jalanan yang beraspal, kiri kanan yang masih banyak pepohonan, sangat asri, kamu pasti senang Secang. Namun, sedikit mengkhawatirkan ketika sudah memasuki daerah wisata Turi yang saat Gunung Merapi meletus kena muntahannya juga. Jalanan sudah menanjak, rumah penduduk sudah mulai jarang, dan pepohonan semakin tampak bersesakan untuk menampilkan dirinya di hadapanku. Semakin ujung aku semakin menikmati udaranya yang dingin, yang membasahi jiwaku dengan syukur yang tiada tara. Bersama si Coche, aku memasuki daerah terlarang, mencekam dan menakutkan. Dengan tanjakan yang seolah menantang keahlian menyetir sang pengguna jalan.

Kau tau Secang, so strange, tapi aku berpikir suatu hari nanti akan kesana lagi. Ngapain aja siy kesana?! selain udaranya dingin yang aku suka karena meningkatkan adrenalin bak ksatria di medan perang, ternyata Turi adalah tempat yang nyaman untuk bereproduksi:D whats! tentu saja yg dimaksud reproduksi disini adalah kambing-kambing etawa yang dengan gembira menghasilkan susu yang sehat dan aman. Jd intinya Secang, aku ke Turi mau beli susu kambing, hehe, mau tau yg aku beli brapa? sangat banyak:p (lol) ternyata sangat parah tak sebanding dg perjuangan kesana. Sy hanya membeli 20 susu kambing bubuk, heheh. It's oke Secang because saya sangat beruntung karena bisa kesana. Itu merupakan great adventure.......

Sunday, January 2, 2011

Cerita Khadimat yang Tak Henti-hentinya

Bu Ranti uring-uringan pagi ini, perkara salah satu khadimatnya (PRT) yang pendiam dan agak lemah pemahamannya mau berhenti kerja. Sebab kenapa, ya bu Ranti juga bisa menebak dan memperkirakan suatu hari si khadimat ini akan berhenti, yang pasti ketidakenakan khadimatnya bekerja dirumah bu ranti. Karena pernah masuknya jarang minta gaji lebih. Naik pitam deh bu ranti. Akhirnya ngobrol penyelesaian panjang lebar, ternyata hanya salah paham, maklum si khadimat ini aga sulit memahami. Jadi jika di suruh mengerjakan sesuatu harus detail dan berulang. Pernah juga, pemberian makanan untuk tetangga sampai kurang 1 tetangganya yang ga dikasi padahal hitungannya sudah benar.

Sebenarnya Bu ranti bukan orang yang judes bin kejam, tidak banyak perintah, terkadang malah tidak enak menyuruh-nyuruh khadimatnya. Rumahnya juga tidak besar, 2 tingkat namun masih bisa ditangani 1 khadimat. Tapi bu ranti mempekerjakan 2 khadimat, maksudnya agar khadimatnya tidak terlalu capek. Cukup enak bukan? masuk cuma 3 kali seminggu dan di gaji 300 ribu. Dan sekarang lebih baik mempekerjakan 1 orang khadimat yang terbuka dan cepat paham.

Khadimat-khadimat nya memang aneh-aneh, yang satu super lambat, yang satu kelewat cepat dalam membersihkan rumah. Tapi, ternyata yang dibutuhkan bu Ranti adalah yang cepat tanggap. Sebenarnya untuk rumah yang dihuni 3 orang, ga perlu khadimat juga tidak mengapa. Tapi pernah ia mencoba ternyata dia harus memulai berbenah sejak pukul 3. Rumah dengan anak kecil pasti sering mengalami istilah "kapal pecah". Belum lagi, prinsipnya memasak sendiri lebih sehat, cukup membebaninya sehingga konsentrasi mengajarkan anaknya yang usaia 2 tahun belajar, bermain dan berkreatifitas sedikit terganggu dengan faktor kecapekan.

Ternyata khadimat sangat berperan dalam mensukseskan anaknya, suami dan dirinya belajar.
Bagi Bu ranti, kesejahteraan pembantu rumah tangga harus di perhatikan. Walau belum bisa UMR (upah minimun regional) tetep bonus2 lebih pasti dikasi, baik itu berupa uang, beras, telur, dll.

Pagi ini yang ditunggu-tunggu, sang khadimat datang pamit mengundurkan diri. Jadi cum 1 yang akan membantu dirumah. Ya, meskipun Bu ranti sudah tau, tapi entah kenapa hatinya bagai tergores sembilu, sedikit nyeri. Selama ini dia berupaya menjadi orang yang baik, namun ternyata, upayanya harus lebih di tingkatkan. Meskipun tidak semua orang bisa diperlakukan baik olehnya, minimal dia terus berusaha agar orang yang kenal dengannya tidak merugi.

I arise in the morning torn between a desire to improve the world and a desire to enjoy the world. This makes it hard to plan the day. E.B. White

Sunday, October 10, 2010

Till the end

photo by: Cuba

Inspiring Song from: Bryan Admas "i'll always be right there"

I swear to you - I will always be there for you - there's nothin' I won't do
I promise you - all my life I will live for you - we will make it through
Forever - we will be
Together - you and me
Oh n' when I hold ya - nothin' can compare
With all of my heart - ya know I'll always be right there

I believe in us - nothin' else could ever mean so much
You're the one I trust our time has come - we're not two people
Now we are one - ya you're second to none
Forever - we will be
Together - a family
The more I get to know ya - nothin' can compare
With all of my heart - ya know I'll always be right there

Forever - we will be
Together - just you and me
The more I get to know ya - the more I really care
With all of my heart - ya know I'll always be...
Ya know I really love ya - ya nothin' can compare
For all of my life - ya know I'll always be...right there

I love this song to capture my heart
To the most loved man on earth
Copyright © 2014 Senang di Rumah