Sunday, January 2, 2011

Cerita Khadimat yang Tak Henti-hentinya

Bu Ranti uring-uringan pagi ini, perkara salah satu khadimatnya (PRT) yang pendiam dan agak lemah pemahamannya mau berhenti kerja. Sebab kenapa, ya bu Ranti juga bisa menebak dan memperkirakan suatu hari si khadimat ini akan berhenti, yang pasti ketidakenakan khadimatnya bekerja dirumah bu ranti. Karena pernah masuknya jarang minta gaji lebih. Naik pitam deh bu ranti. Akhirnya ngobrol penyelesaian panjang lebar, ternyata hanya salah paham, maklum si khadimat ini aga sulit memahami. Jadi jika di suruh mengerjakan sesuatu harus detail dan berulang. Pernah juga, pemberian makanan untuk tetangga sampai kurang 1 tetangganya yang ga dikasi padahal hitungannya sudah benar.

Sebenarnya Bu ranti bukan orang yang judes bin kejam, tidak banyak perintah, terkadang malah tidak enak menyuruh-nyuruh khadimatnya. Rumahnya juga tidak besar, 2 tingkat namun masih bisa ditangani 1 khadimat. Tapi bu ranti mempekerjakan 2 khadimat, maksudnya agar khadimatnya tidak terlalu capek. Cukup enak bukan? masuk cuma 3 kali seminggu dan di gaji 300 ribu. Dan sekarang lebih baik mempekerjakan 1 orang khadimat yang terbuka dan cepat paham.

Khadimat-khadimat nya memang aneh-aneh, yang satu super lambat, yang satu kelewat cepat dalam membersihkan rumah. Tapi, ternyata yang dibutuhkan bu Ranti adalah yang cepat tanggap. Sebenarnya untuk rumah yang dihuni 3 orang, ga perlu khadimat juga tidak mengapa. Tapi pernah ia mencoba ternyata dia harus memulai berbenah sejak pukul 3. Rumah dengan anak kecil pasti sering mengalami istilah "kapal pecah". Belum lagi, prinsipnya memasak sendiri lebih sehat, cukup membebaninya sehingga konsentrasi mengajarkan anaknya yang usaia 2 tahun belajar, bermain dan berkreatifitas sedikit terganggu dengan faktor kecapekan.

Ternyata khadimat sangat berperan dalam mensukseskan anaknya, suami dan dirinya belajar.
Bagi Bu ranti, kesejahteraan pembantu rumah tangga harus di perhatikan. Walau belum bisa UMR (upah minimun regional) tetep bonus2 lebih pasti dikasi, baik itu berupa uang, beras, telur, dll.

Pagi ini yang ditunggu-tunggu, sang khadimat datang pamit mengundurkan diri. Jadi cum 1 yang akan membantu dirumah. Ya, meskipun Bu ranti sudah tau, tapi entah kenapa hatinya bagai tergores sembilu, sedikit nyeri. Selama ini dia berupaya menjadi orang yang baik, namun ternyata, upayanya harus lebih di tingkatkan. Meskipun tidak semua orang bisa diperlakukan baik olehnya, minimal dia terus berusaha agar orang yang kenal dengannya tidak merugi.

I arise in the morning torn between a desire to improve the world and a desire to enjoy the world. This makes it hard to plan the day. E.B. White
Copyright © 2014 Senang di Rumah