Monday, June 22, 2009

Hikmah Tragedi Kurma

Alhamdulillahirobbil'alamin. Senengnya mendengar kabar bahwa sari kurma, habbatussauda, dan madu yang baru saya kirim lakuuuu. Walau ada terjadi accident, huehehe. Madu pecah 10. Namun dibalik musibah ada hikmah, rupanya sari kurma laku habis sisa 10 padahal mengirim 100 botol untuk sari kurma, madu, dan habbatasauda. Habbats habis, madu masih sisa sedikit saja:) belum nyampe sebulan. Yang paling penting dalam bisnis adalah saling menghargai tim dan menjunjung soliditas tim. Tak ada tekanan omset yang harus di capai berapa. Walaupun secara pribadi ada catatan-catan yang kita rekap tentang result dari proses bisnis. Dan juga yang paling penting adalah banyak aksi dan perbanyak Do'a. Banyak menolong dan banyak berderma.

Nah buat teman-teman yang mau bisnisan, ayo berani!! peluang bisnis ada dimana-mana. Saya ini sebenarnya ga mahir-mahir amat dalam bisnis. Karena Alloh kasihan sama saya. Itu saja. hehe. Dalam blog ini saya akan lebih banyak cerita-cerita proses saya dalam merintis bisnis. hihi. Semoga bisa membawa manfaat, Amiin. Inilah profesi yang sudah saya tekuni sejak kecil, saya ga punya pilihan untuk merintis karir di kantor-kantor apalagi jadi dosen dan peneliti. Padahal kepingin banget. Dulu waktu kerja jadi broadcaster/penyiar saya ingin selamanya di entertainment. Ternyata, lain lagi taqdirnya. Seolah-olah kepala ini sudah buntu untuk berpikir matematis. hihihi. Bahkan kalo ngelamar kerja mungkin ditolak mentah-mentah. Lamaran ditolak, fotokopi ijazah buat ngelamar kerja pasti sudah ditumpuk di gudang. :D. Sudahlah jangan kebanyakan mimpi. Akhirnya memutuskan buat perusahaan sendiri, dimana bebas menentukan apa-apa yang disukai, bebas menentukan partner, dan banyak khayalan. Ide-ide saya bisa dilaksanakan tanpa protes. hihihihi. Karena semua happy dan enjoy.

"Dimana bumi dipijak di situ ada bisnis, ada derma"


Saturday, June 20, 2009

Suatu Ketika...

Sudah hampir dua bulan saya, suami dan anak menempati rumah sendiri pemberian suami. Nah, di sinilah mulai menjadi Ibu rumah tangga total. Ya, karena semua harus dipikirkan termasuk membeli dan melengkapi perabot rumah. Syukurnya ada mbak yang membantu yang setiap pagi bersama anaknya datang bersihkan rumah. Namun urusan masak, saya idealis sebisa mungkin, sesempat mungkin saya yang masak. huhehe. Pokoke, urusan mandikan anak, kasi makan, masak, adalah saya.


Setelah beberapa lama tinggal dirumah ini, tamu laki-laki suami berdatangan, untuk sekedar bertamu dan tanya tanya internet sambil hot spot an dirumah. Di tambah adanya perekrutan karyawan untuk membantu kerjaan suami. Hampir tiap hari saya menyiapkan makanan dan minuman. Kadang saya memasak, kadang beli, kalo dah capek. (emang rodi) hehe. Kalau minuman memang saya sediakan minuman cepat saji, sekoteng/ nutrisari/ cappucino.hehe. Nah kalau cemilan dan masakan, kadang masak dari pagi sampai siang. Ditemani anak yang bergantian dengan suami momongnya.

Rasa-rasanya ramai terus ni rumah, bahkan malam minggu juga. Saya dan suami mesti menjadwalkan jalan bersama. Bahkan "menolak" tamu yang mau berkunjung malam minggu. Sebenarnya saya ingin banyak nyantai dengan suami dan anak. Menyepi sambil ngenet. Ya, insya Alloh akan lebih ditata lagi waktunya. Sering sekali tidurnya jam 12 keatas. Karena saya ingin bincang-bincang dulu dengan suami. Karena malam jam yang sangat efektif untuk komunikasi apa-apa saja.

Hingga suatu hari, saya keletihan dan tidur duluan. Namun ditengah malam jam satuan saya dikagetkan dengan suara ribut tetangga. Rupanya adik laki-laki penghuni di sebelah rumah datang setelah sebulan menghilang. Menurut cerita sih memang aga stress karena di pecat dari guru olahraga. Kasihan sekali, tengah malam abangnya yang sudah menyambut usia senja di bilangin tetangga, adiknya mau di gebukin orang. Syukurnya bisa di ajak pulang dan kemudian oleh abangnya dimandikan pakai rinso, masya Alloh, dan di sikat pakai pengepel. Malang benar. Karena bau dan kotor. Sambil diguyur sambil dimarahin dan teriak-teriak 2 bersaudara tersebut. Suami yang sudah masuk kamar, menunggu khawatir anak dan istri kaget, sudah tidak heran ketika saya terbangun kaget minta ampun. Yang saya pikirkan adalah ada kerusuhan (emang kalimantan) heheh. Maka pikiran saya cepat mengatakan "tutup pintu". Sebelum mengatakan demikian suami dah cerita bisik bisik tentang laki-laki malang adik tetangga sebelah rumah.

Ya Alloh, aneh-aneh saja, ya beginilah hidup berumah tangga dan memiliki tetangga, ada-ada saja.


Tuesday, June 16, 2009

Tragedi Kurma

Namanya juga pedagang, hari esok harus dipikirkan, detik, hari, bulan bahkan tahun sebisa mungkin di planning demi kemajuan bisnisnya, hehe. Begitu juga yang terjadi dengan usaha dagang saya. Cerita asal cerita demi menyongsong bulan suci Ramadhan agar badan fit dan stamina oke maka kepikiran lah menjual sari kurma, madu, dan habbatussauda. Saya kirimlah ke kalimantan barat tempat bernaungnya usaha dagang. Saya order sari kurma 60 botol, madu 40 botol, dan habbats 10 botol. Semuanya ada 3 koli.

Waktu membeli, suami inginnya beli madunya pakai plastik saja bukan yang pakai botol, nanti dirumah dibotolkan sendiri lebih besar untungnya. Trus botolnya di beli di pasar. Masya Alloh kebayang lah dalam pikiran akan repotnya kalo memasukkan madu ke dalam botol. Menari-narilah bayangan rumah yang berantakan penuh dengan ceceran madu dimana-mana, semut berdatangan, anak nangis, nda sempat beres-beres. huuiiiff. Repot. Akhirnya saya "memaksa" agar belinya pakai botolan. hehe. Suami pun mengalah:D

Tetapi malang tak bisa ditolak, ternyata botol madu pecah di jakarta, 10 botol, berarti kerugian yang ada. Pihak kargo menyalahkan kenapa tidak memberi tahu kalo itu sari kurma dan madu, lah wong mereka nda nanya detil, karena sang kurir yang mengantar ke bandara mengatakan kurma. Akhirnya lebih baik pasrah, menganggapnya sebagai ongkos pembelajaran. hihi. Sebenarnya memang tidak boleh mengirim cairan di pesawat. Alasannya yang dari kargo ga jelas kenapa tidak boleh ada cairan. Kargo bilang sebenarnya "boleh saja asal di pack pake kayu". Loh kok ga bilang dari awal ya. Seperti melempar tanggung jawab malah katanya "madu ga boleh karena ada ALKOHOL nya!!" What, seketika itu juga saya yang sedang jadi ibu cerewet marahin kargo lewat telpon, semakin cerewet. "Apa katamu, madu beralkohol bisa saya tuntut kamu, ceilee. haha. Ya mau gimana lagi, alasannya simpang siur.

Saya tutup pembicaraan dengan mengatakan, "kirimkan semua koli yang ada biar cuma serpihan kaca". huahaha. Akhirnya setelah beberapa hari tibalah sari kurma cs. Sudah bisa di tebak, bapak saya pasti akan menggelar ceramah dadakan. Betul sekali bapak heboh, "loh packingnya kok begini" hehe. Dan bapak menjelaskan bahwa bahaya cairan karena kan di taruh di bagasi, maka jika cairan nyecer trus merembes kena kabel, maka pesawat bisa dalam keadaan Gaswat.

Pembelajaran bisnisnya adalah kirim kurma dan madu jangan lewat pesawat, pilihlah kapal dengan 4 hari sudah sampai. Jangan lupa ngepack dengan kayu. Aman.


Sunday, June 7, 2009

Kejutan BackLink dari Iklan di Ummi Magz

Beberapa waktu yang lalu, saya terkejut sekali menerima sms inbox sekian banyak, puluhan. Saya berpikir dari mana mereka dapat nomor saya. Dari yang menawarkan boneka hingga muslimah fashion. Semua menawarkan menjadi agen atau distributor. Ternyata infonya dari majalah Ummi, saya waktu itu agak kesusahan mencari majalah tersebut jadi belum tau kalo ternyata produsen2 jaringan saya tampil diiklan Ummi, ostosmatis nama2 agen atau distributor juga disebutkan. Iklan di UMMI Subhanallah impact nya. Lalu apakah saya masang iklan di Ummi magz? tidak, ini bukan karena saya masang iklan dimajalah Ummi, huew, lumayan butuh budget kalo ngiklan disana, 1 halaman bisa sekitar 8 juta. Pada dasarnya Saya cukup membangun jaringan dengan menjadi agen kota atau distributor provinsi untuk jenis usaha muslimah fashion. Ternyata untung juga kalo pake sistem keagenan, jaringan banyak, pengusaha2 muslimah yang kreatif-kreatif juga bisa dikenal. Jadi tambah semangat. Meskipun kenyataannya pembeli/pelanggan saya tidak terlalu memperhatikan merk, walaupun tidak menutup kemungkinan banyak juga pembeli yang melihat merk. It's okey, yang penting bagus, ya di beli, penjual juga untung:).

Awalnya saya tidak terlalu memikirkan merk, intinya saya mau bisnis busana muslimah dll, lalu saya contact lah para produsen yang saya incar. Awalnya menjadi agen beberapa merk, namun sesuai perkembangan omset saya mulai berpikir menjadi Distributor untuk propinsi. Akhirnya saya keasyikan main di wilayah distributor, lebih hemat (walau modalnya besar) karena diskonnya besar, dan barang lebih variatif, sehingga bisa menjadi supplier, dan merekrut agen-agen di daerah. Kemudian hadirlah beberapa merk yang kami pasarkan dan dikenalkan dipasar. Biasanya merk yang belum terkenal tim yang memasarkannya, saya lebih senang begitu, customer juga punya banyak pilihan. Jadi bisnis ada seninya. Kalo merk sudah terkenal terlalu banyak saingan dan terlalu banyak model yang dipakai oleh orang, kadang rata2 pembeli pengen tampil beda, ga mau sama:p. Saya juga tidak hanya mengandalkan pembeli, tapi juga para agen yang kreatif dan reseller yang gigih. Karena merekalah barang bisa dikenal. Saya senang sekali bisa bekerjasama dengan Ibu-ibu yang kreatif dalam berwirausaha. Sebut saja Ummu Fazli, salah satu dari sekian banyak yang tergabung dalam "bersama-sama membangun kemandirian dari seribu pintu".

Lambat laun pengen juga lah pake nama usaha dagangnya. Tapi bingung mau kasi nama apa. Ntarlah, tunggu targetan berikutnya rampung, dari bandroll, barkot reader, cetak-mencetak. Urusan keagenan juga beres. Manajemen juga, yang rata-rata hasil perekrutan nepotisme, huhehe. Rasanya pengen perfect tapi kok belum jadi juga. hehe. Dari bisnis ini saya memiliki sebuah misi tersendiri, selain syiar masih ada lagi yaitu how to be a productive and creative moms from home to all of women who care. Buat Mbakku dan Shohabiyah Team, thanks for everything, let's do many surprise. Bravo for Moms.

Copyright © 2014 Senang di Rumah