Friday, January 23, 2009

Ibu Jualan Politik

Kontra
5 tahun yang lalu berbeda dengan sekarang. Saat-saat dulu perempuan masih belum mau melirik politik. Saat kampanye hanya diramaikan oleh konvoy, dan sedikit balehoy, apalagi perempuan yang orasi. Dulu wanita bisnisnya jualan kue, baju, ataupun MLM kosmetik. But now? semua menjadi ingin berpartisipasi. Mulai melirik bisnis baru. Buah dari perang suara 30 % wanita di parlemen. Buah dari media yang semakin akut membicarakan GENDER. Yang entah dimengerti atau tidak oleh perempuan isu yang selalu diangkat latah, YA GENDER. (emang ga da password lain?)

Tak ada kata malu, takut, tak bisa, rikuh, tak PD, and others. Wanita harus berani. Lihat saja, ditanah kelahiranku, begitu banyak, balehoy-balehoy seruan dan ajakan. Aku menyebutnya ibu jualan politik. Tak terhitung lagi teman-teman semasa kuliah yang jadi caleg. Aku perhatikan balehoy itu, sapa tau ada potret dirinya yang ku kenal pemalu, tapi ternyata tak ada temanku. Loh kenapa, padahal produknya lumayan bagus.

Kemudian yang ramai adalah sosok-sosok wanita yang sudah mulai menawarkan produk-produk dari bisnis barunya. Dengan tampilan yang elegan dan luxurious, pakai kerudung atau tidak, bermake-up tebal atau tipis, bergaya foto depan atau samping, fotogenik atau fotogenit, semua ingin tamil baik dan rakyat bisa percaya. Dengan jualan produk diantaranya, "SELAMATKAN RAKYAT DARI PENJAJAHAN", "PILIH SAYA! MENUNTASKAN KEMISKINAN; MEMBUAT SEMUA WANITA KAYA", atau ini.. "JANGAN PILIH LAKI-LAKI, KARENA KEBANYAKAN PENIPU. (kecuali suami saya, anad-anda yang sudah bersuami ataupun yang baca blog ini, hehehe, rasis) . Yang intinya begitu banyak produk-produk yang ditawarkan, sehingga banyak wanita bingung, pilih laki-laki atau perempuan. Kalau tidak pilih perempuan ntar disebut tidak pro perjuangan perempuan (lah yang diperjuangakan opo toh) kalo memilih laki-laki dikira didoktrin agama. (lah emang agama jadi kambing congek di politik?).

Ya gitu deh, salah kaprah paradigma. Padahal, inti dari mencontreng adalah CONTRENG NAMA ATAU LAMBANG PARTAI, tak ada itu foto-foto, lalu kenapa yang lebih diperbesar fotonya, bukan NAMANYA. Andai saja di balehoy cuma tersedia format kertas suara (dalamm bentuk edit) dengan bagaimana mencontreng yang benar dan nama saja yang diperbesar dan lambang partai yang dibuat menggoda, plus produknya. Jadi gambar diri hanya sekedarnya saja. Bukankah Ibu jualan politik, bukan ikut kontes kecantikan? Sedikit info buat Ibu yang jualan politik, bahwa sudah seharusnya perjuangan perempuan seperti di Iran, wakil presidennya bidang lingkungan hidup dan wanita berjilbab rapi, kemudian sudah memiliki kantor berita khusus tentang wanita, dan juga denger-dengar dari temen muslimah saya di Iran (ciyeeh) bahwa mereka akan mendirikan televisi khusus perempuan

Pro
Ibu akhirnya memilih jualan politik. Hebat. Bagiku jualan politik=jualan strategi, untuk rakyat juga kan? kalo itu Aku, kamu, pasti mendukungnya. Apalagi yang bisa mewujudkan perempuan Pintar, Kreatif dan Solehah. Siapapun itu,dari partai manapun dia. Asal yang diperjuangkan adalah Visi KEBENARAN, Bukan KETENARAN. Asal yang berjuang dengan HATI NURANI bukan AMBISI, asal perjuangannya diniatkan untuk ILAHI bukan DUNIAWIi. Bisnis ini terbuka lebar, buat siapa saja yang bisa mengambil peluang dengan produk yang sudah di CAP oleh Majelis Ulama Indonesia, dan Yang tidak menyisihkan hasil jualannya untuk Yahudi. Sekian saja, konferensi persnya Mom Letter. Bagi yang membaca jangan ragu untuk memilih blog ini untuk di link. xixixiixix, peace.


Sunday, January 18, 2009

Damned Israel !!!










Tanahku surgaku
tapi kini tanahku kau rampas
Rumahku kau ambil
ibuku kau bunuh
ayahku kau siksa

Tanahku surgaku
tak ada tempat tersisa buat kami
airmata kami adalah darah
darah kami adalah "racun" yang akan merusak jiwamu

Tanahku surgaku
tontonan kami adalah kesedihan
makanan kami adalah nestapa
Masih saja kau mau mengambilnya

Tanahku Surgaku
Doa ibu sambil menangis
Antar bocah agar tak sedih
Agar mereka mampu menahan luka

Khabar angin didekat jantung
bercerita tentang sedih tanah terkasih
yang tak pernah habis

Ambil saja tanah palestina
tapi kau tak kan mampu mengambil Tuhanku
yang sudah mengutukmu menjadi kerak neraka!

Ibu dan " Ibu"

Para Ibu atau anda tentu masih ingat tentang iklan Axis yang menampilkan seorang anak yang bernama Kiara yang empati, peduli, suka menolong, kasih sayang, dan kesan positive lainnya yang memukau. Walau sebenarnya iklan ini ingin menyampaikan pesan kepada pemirsa bahwa, Axis (salah satu operator telepon seluler) meski masih 'bayi" dalam dunia perseleluleran memiliki karakter seperti Kiara. Begitu baik bukan? Terlepas dari iklan tersebut, anda khususnya ibu atau wanita pasti ingin sekali memiliki anak dengan karakter seperti Kiara. Namun apa daya, kenyataannya adalah, banyak sekali disekeliling kita menyediakan hal-hal yang negative buat anak kita. Televisi, sekolah, lingkungan bermain sekitar rumah, dan banyak lagi yang mempengaruhi tumbuh kembang buah hati kita.

Jujur saja, saya sempat ngeri membayangkan tentang lingkungan anak saya kelak akan tumbuh kembang. Dengan kemajuan yang pesat dan arus informasi yang transparan tentu dengan mudah si kecil mengkonsumsi prilaku orang dewasa. Saya pernah mendengar cerita tentang anak SD yang sudah berbicara "kasar" yang seharusnya itu konsumsi orang dewasa. Ada juga yang kurang sopan dengan orang tua, tawuran, genk bocah dengan tingkat kesadisan yang luar biasa, dan masih banyak cerita pilu anak-anak lainnya. Ya, mungkin bisa menjadi inspirasi dengan kisah berikut dalam mencari solusi buat anak kita .

Sebut saja namanya Bunda Sabrina, seorang ibu rumah tangga yang sehari-hari berada
dirumah, dia memutuskan berhenti kerja dikarenakan anaknya sudah mulai masuk SD. Mengapa berhenti? padahal karirnya lumayan diperhitungkan di perusahaan farmasi tempat dia bekerja. Walau Sabrina seorang Ibu rumah tangga, dia tetap idealis dan aktif di organisasi lingkungan rumahnya. Bunda Sabrina sangat sadar bahwa lingkungan sekitarnya sangat sedikit tempat bermain yang mendidik seusai pulang sekolah, dan di sekolah pun belum tentu mendapatkan pelajaran yang bisa membangun karakternya. Ditambah teman bermain anaknya kurang memiliki sopan santun seperti berbicara kasar, terbiasa menonton TV seenaknya, bermain semau-maunya hingga pulang sampai maghrib. Hal tersebut sangat merisaukan akhirnya dia memutuskan untuk mendirikan kelompok bermain dan belajar untuk anak-anak kecil dirumahnya. Tidak hanya memberikan cerita-cerita mendunia seperti runtuhnya andalusia, tentang athena dan yunani, ditambah kisah kaum nabi Luth yang sudah mulai di tanamkan sejak dini.

Dengan berbekal infocus (kredit) dan perpustakaan mini yang seadanya, dia mulai mengajak anak "melihat" dunia luar, mengajak mereka bermimpi tentang cita-cita peradaban ini. Sedikit demi sedikit ditanamkan nilai-nilai kesopanan dalam kehidupan sehari-hari dan karakter personal yang penting untuk ditanamkan sejak dini seperti bagaimana menumbuhkan empati, bertanggung jawab, dan lain-lain. Uniknya tidak ada paksaan kapan anak-anak mesti berkumpul. Disitulah anak-anak malah selalu rindu untuk bermain kerumah Bunda Sabrina.

Menjadi Ibu memang membahagiakan, tapi menjadi "Ibu" buat anak-anak sekitar rumah kita adalah hal yang menakjubkan... Mungkin anda akan menyusul?



Oh Google Oh

Akhirnya datang juga, first cek dari google datang 470 $ setelah ditunggu sekian bulan (heh, begini nih kalo baru newbie dapet cek aja senengnya minta ampuyyun). Kalo yang senior pasti diem-diem, hehehe. Ya, bisa di bilang ini hasil jerih payah siang malam (halah) dan juga hasil berguru dari suami dilembah endendsor. Setelah mendapat ilmu siam bok sian tsu dan meditasi batin akhirnya memutuskan belajar menjadi blogger (daripada nganggur) dan mengeruk usaha dari serpihan dolar.

Suami -yang sudah terlebih dahulu terjun di perguruan dunia maya-, nanya mau dibelanjakan apa uangnya, hmm rencananya uang pertama ini mau saya sisihkan buat ********* dan ****** hehehe. Makan-makan? kayaknya engga degh, mau diet. xixixi. Usaha ini terus diasah karena saya tidak mau menjadi wanita yang otaknya dibilang kurang maksimal diberdayakan, gaptek, gapindo (gagap informasi donia) agak jadul, suka melamun, terkontaminasi virus norax dan malasisme and terindikasi human eror pasca nikah (mubazir kata). Ngeblog sebenarnya karena saya tidak bisa ngeblog jadi harus belajar, karena tidak terbiasa nulis, jadi harus dipaksa, karena "iri" dengan suami jadi termotivasi, karena kiri-kanan (sambil ngelirik anak-anak radio,:p) pada kreatif , karena matahari semakin terik dan malam terus menjadi pekat,(ga nyambung lagi) maka ngeblog akhirnya menjadi sebuah keharusan di era digital ini.

Sebab asa di hati dan mimpi yang terus berkecamuk.. Sebab jiwa ingin berkarya dan jasad tak ingin diperbudak maka proses wanna be an excited women everytime selalu terpatri. Agar serpih ilmu ini terus berputar agar jiwa tidak menjadi keruh dan pikiran yang kemudian bakhil. May Alloh give barokah for us to the best creation for Religion. Thank you Alloh.
Copyright © 2014 Senang di Rumah