Sunday, September 14, 2008

Pulang Kampung Kiteee


Akhirnya, dalam hidupku ada kamus mudik juga, ini mudik lebaran pertama kali. Lebaran kemaren masih single belum di rantau. Tidak pernah kepikiran sih sebenarnya, tapi taqdir lah yang membawaku di tanah rantau, halah. Siap-siap pulang kampung lebaran hari ke empat, sudah boking tempat numpang di pesawat, eh harga tiket sedang gila-gilanya, Rp. 1.407.000, kalikan 2, sama suamiku, wedewww, ya sudah akhirnya tiketnya di buntel, pengennya juga membuntel mesin pencetak tiket model sekarang tuh, hehehe.

Masih dijogja, belum nyampe ke pontianak sudah pusing, apa pasal? Internet belum beres, waah kacau. Kalo di pontianak, selama mudik ga ada internet, bisa ribet urusan, yang jelas kasihan suami tercinta. Hiks.

Mudik kali ini sekalian menetap selama 6 bulan, sekalian melahirkan bayi pertama, sekalian bisnis, sekalian ngeliat bayi-bayi teman yang baru lahir, banyaaak bangeet, deeeuh urusan, hehe. Intiny puas-puasin bersama orangtua tercinta dan keliling ama suami. Yah, dalam detik-detik pengharapan, semoga Speedy bisa terpasang dengan baik.


Soalnya baru speedy nih yang bisa masuk rekomendasi Internet lancar, ya, yang jelas sudah diusahakan pengurusannya oleh teman imutku Nia, abis pesen ma Dwija, juga masih loadingnya lamaa banget. hehe. Ya, beginilah kalo pekerjaan kita menggunakan alat internet, ketiadaan internet menyebabkan sumber devisa bisa ruwet, hehe. Sudah terbiasa pake internet dengan semau hati, ketika mendengar internet terbatas rasanya hambar, ibarat sayur tanpa garam.

Pontianak, i'm back.. Buat temen-temen kalo ada info kumpul-kumpul, seminar de el el kasi tau yaa... sapatau bisa datang, hikz hikz

Saturday, September 13, 2008

The Story of Baghdad Snipers



Ini adalah video dari Juba Sniper atau Baghdad Sniper. Siapakah Juba Sniper? Mereka adalah legenda penembak jitu yang ditakuti oleh Amerika. Sangat melegenda dan membangkitkan semangat. Siapa yang memerangi tentara Alloh, maka Alloh akan memerangi mereka. Siapakah Juba?


Individu dari kelompok Juba Sniper ini tidak pernah diketahui. Juba, tentara Alloh memerangi mental dan jasad mereka yang menyerang agama Alloh. Juba Sniper sudah membunuh ratusan tentara Amerika, namun tidak pernah dipublikasi secara terang-terangan, karena akan memalukan Amerika. Video pertama kali di release dan dipublikasikan di Internet pada tahun 2005, kemudian 2006 dan 2007. Hingga detik ini Juba Sniper masih di sangkal bahwa sebenarnya Juba Sniper yang terkenal dengan tembakannya tidak pernah ada dan hanyalah propaganda dari terorist untuk menggentarkan tentara Amerika. Hari ini yang berbicara adalah bukti, bukan sekedar omongan. Baghdad Sniper is TRUTH.

Warung "Pak Nggih"

angkringan jogjaKalo kita mau belajar bersahaja dan sederhana mungkin dimana pun berada kita bisa memetik hikmah tersebut. Dan aku tidak lupa belajar dari kota Jogjakarta ini. Dan salah satunya belajar dari Pak Nggih. Aku dan Suamiku ketika malam tiba entah sebulan beberapa kali pasti menyempatkan diri untuk bertandang ke warung sederhananya Pak ‘Nggih”. Warung yang sangat kecil, tanpa nama, dengan gerobak kemudian kursi untuk pembeli mengelilingi gerobak. Atapnya menggunakan terpal coklat. Kami berdua selalu rindu kesana, apalagi ketika sudah malam saat aktivitas kami dengan laptop masih belum kunjung usai dan perut terasa lapar atau butuh minuman yang hangat-hangat. Waah, ide ke tempat Pak Nggih terasa spontan menghampiri benak kami.

Mesti menunggu jam 09.00 malam untuk menikmati sari delei jahe dan sari delei tapenya serta nasi kucing (read; nasi sebanyak segenggam) dengan lauk pauk sederhana di sediakan di piring dalam jumlah yang sedikit kira2 selusin. Namun kalau sudah habis akan ditambah lagi oleh Pak Nggih. Buka warung ini dari jam 09.00 malam hingga jam 03.00 pagi. Dari waktunya saja sungguh aneh. Terletak di daerah Gamelan (masih komplek keraton).

Kata suami ku, pada awal-awal aku diajak kesana, selalu mengatakan, “De, ini minuman paling enak sak Jogja” begitu promosinya yang berapi-api. Ya, suamiku selalu mengatakan tempat-tempat favorite yag dikunjungi nya adalah pling enak sak Jogja ataupun sak Indonesia!! Hehe. Tempat-tempat favorite suamiku bukan restoran megah atau tempat makan yang penuh dengan sajian yang menarik, namun tempat makan yang kecil-kecil, atau angkringan di pinggir jalan atau dengan tampilan sederhana khas jawa. Padahal kalau dia mau, makan khas modern dan mahal dia bisa, cuma takut kolesterol, hehehe. Dan juga karena tidak biasa makan dengan harga mahal, maka kalo kami jalan-jalan perginya ya ke tempat makan yang biasa-biasa saja namun rasanya uenaak tenan. Hehe. Apalagi di Jogja, makannya rata-rata model lesehan.

Pak Nggih adalah panggilan dari kami berdua, hehe. Karena beliau selalu menyebut “Nggih” dengan pelanggannya. Ga banyak omong, Cuma nggih dan jangan harap bisa mengerti omongannya kalo orang luar ke tempat itu tidak membawa orang jogja atau jawa yang bisa bahasa kromo. Karena Pak Nggih menggunakan bahas kromo diatasnya level halus. Sepertinya khas jawa tempo dulu, hihihi. Walau sudah mendapat visitor yang banyak tidak pernah sepi, sudah 42 tahun Pak nggih bertahan dengan model warung yang sedemikian rupa di komplek yang sedikit arus kendaraan. Menambah hikmat saat kita menyeruput minuman Sari Dele Jahe atau Tape.. Hmm ueanaak tenaaan.

Mungkin tanpa disadari, Pak Nggih khusus mneyediakan warung ini sebagai tempat rehat dari kesibukan aktivitas. Dan anehnya pelanggan yang kesana khusyuk sekali dengan menu yang di sajikan. Jarang ada suara ribut atau ketawa-tawa. Semua menyeruput minuman dengan damai. Hehehe.

Pak Nggih kata cerita Suamiku, yang pernah ngobrol-ngobrol dengan pak Nggih, bahwa 4 anak-anak Pak Nggih itu kuliah semua. Ada yang sudah kerja di korea dan selama 42 tahun Pak Nggih yang mewarisi warung ayahnya itu tetap mempertahankan style dari warungnya. Padahal kalau dia mau dia bisa mengembangkan lebih modern lagi menu andalannya yang paling enaaak sak Indonesia. Seolah Pak Nggih mengisyaratkan bahwa dunia ini tidak perlu dibuat ribet terima apa adanya dan tak lupa usaha. Dengan kelapangan hati tidak mengejar dunia, maka kita akan mendapat kedamaian. Kalaupun ada harta manfaatkan dengan maksimal buat yang membutuhkan. Ya, aku dan suami saat malam selalu rindu kesana, walau hanya sunyi dan kesederhanaan yang kami dapat. Oiya, nama asli Pak Nggih adalah Pak Jo.

Tuesday, September 2, 2008

Berkah Ramadhan bagi Keluargaku

Ramadhan MubarokBegitu menggembirakan dan mengharukan, akhirnya setelah mengikuti pemilihan oleh rekan sekerjanya dan seleksi perusahaan, Bapakku terpilih menjadi Pegawai teladan dari PT.Angkasa Pura II Bandara Supadio, perusahaan yang menaungi kebandarudaraan Kalimantan Barat untuk tahun 2008. Pengumumannya baru di informasikan 2 hari menjelang Ramadhan. Penghargaannya adalah dibiayai berangkat menunaikan Ibadah Haji. Alhamdulillahirabbil’alamin. Walau sebelum info ini turun Bapak dan Ibu sudah mendaftar Haji bersiap-siap walau tidak terpilih jadi pegawai teladan, itu kata Bapak. “Naik Haji jangan nunggu jadi pegawai teladan” ujarnya.

Sebenarnya Bapak juga tidak mengharapkan dan bermimpi jadi pegawai teladan di usianya yang menginjak 55 tahun. Setahun sebelum pensiun Alloh SWT memberikan kejutan bagi keluarga besar kami.

Bapakku yang pernah menjabat Kepala kemudian menuai buah reformasi dengan tidak menjabat lagi dan pernah ditempatkan di posisi yang sangat tidak menyenangkan. Namun dengan sabar Mamaku menyemangati Beliau dengan dukungan moril dan memperbanyak tahajudnya. Bukan, bukan karena ingin jabatan itu kembali, tapi lebih dikuatkan bahwa Bekerja adalah IBADAH. Semula Bapak juga sentiment dengan berita reformasi yang dihembuskan di ruang kelaurga melalui anak-anaknya yang saat itu pemerhati reformasi. Hehe.

Tapi, seiring perjalanan waktu semua menjadi indah, keluarga kami hidup dengan lebih religius. Aku berharap uban yang tumbuh di kepala Bapakku tidak membuat ia menjadi lemah, tetapi lebih kuat lagi untuk menata kehidupan kami di Surga Alloh kelak. Bapakku yang tabah dan Mama yang senantiasa bersabar mendampingi.

Hidup ini sudah tertulis untuk abadi setelah tidak abadi,
Pertemuan kita mengisyarakan akan sebuah taqdir surga
Jika dipilih maka kita bisa berhimpun selamanya
Namun, jika tidak dipilih, maka kita bercerai berai.

Aku berharap Taqdir dan Jalan Surga lah yang kita pilih
Agar Kelak kita berhimpun lagi menjadi sebuah keluarga di surga Alloh
Menjadi tamu yang dihidangkan makanan langit
Menjadi kekasih yang bercahaya

Jangan lupa saling mendoakan agar tali ini tidak lepas.
Selamat buat Bapak dan Mama
Semoga Alloh berkenan menjamu Bapak Mama di Rumah Alloh,
mencium kalian berdua dan memeluk dalam damai

Salam Takzim dari,
Besan, Anak-anak, Menantu, dan Cucu
Kami sayaang Bapak dan Mama sepanjang jalan yang kami lewati.
Copyright © 2014 Senang di Rumah